CARA MENJAGA HATI DALAM AGAMA
ISLAM
UNTUK TERHINDAR DARI PENYAKIT
Bicara mengenai hati, dalam hal ini yang perlu anda ketahui
adalah hati itu merupakan sebuah cermin bagi setiap orang yang memilikinya.
Dalam hal ini dapat diartikan jika hati kita baik maka cermin dari diri kita
juga baik, dan begitu juga sebaliknya jika hati kita buruk maka cermin dari
diri kita pun akan ikut buruk pula.
Hati adalah salah satu organ yang ada di dalam tubuh kita,
hati merupakan sebuah organ yang sangat penting, baik ditinjau dari segi ilmu
kesehatan maupun dari segi ilmu agama. Kenapa hati dianggap sebagai organ
penting? Sebab jika ditinjau dari segi ilmu kesehatan hati merupakan salah satu
alat ekskresi yang di miliki oleh manusia, sedangkan jika di tinjau dari segi
ilmu agama hati itu merupakan sebuah cermin kepribadian.
Didunia ini tidak ada orang yang dapat terhindar dari
penyakit hati. Penyakit hati yang beragam macamnya rupanya mampu menguasai dan
menggelapkan hati setiap orang. Namun apakah kita semua dapat terhindar dari
penyakit hati? Tentu saja bisa, dizaman Nabi Muhammad saw penyakit hati dapat
kita hindari dengan berbagai ajaran dari Rasulullah saw. Hampir setiap orang
tentu pernah mengalami sakit hati dalam hidupnya. Baik dalam keluarga, bersahabat,
mahupun bermasyarakat.Sebagaimana sifat sedih dan gembira, rasa ini adalah suatu kewajaran dalam hidup
manusia. Apatah lagi, manusia adalah
mahluk yang bersosial, yang dalam setiap interaksinya tidak lepas dari
kekhilafan. Sebab-sebab datangnya perasaan ini pun bermacam-macam.
Penyakit hati menurut
islam
Penyakit hati menurut islam ada banyak sekali jenisnya, mulai
dari jenis penyakit hati yang ringan sampai pada jenis penyakit hati yang
sangat berat. Jenis penyakit hati yang sangat berat dalam islam ini yaitu
penyakit yang membuat para pelakunya menjadi memiliki dosa yang teramat besar
dan bahkan dosa tersebut tidak dapat untuk diampuni oleh Allah SWT. Salah satu
contoh penyakit hati menurut islam adalah syirik. Syirik merupakan jenis
penyakit hati dalam islam yang sangat berat, karena dosa dari pada perbuatan
syirik itu tidak dapat diampuni oelh Allah SWT.
Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki /
rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk
menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam
hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan
ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan
kebenaran.
2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia
dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya
karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha
mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan
agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan
dan kebencian antar sesama.
4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan
menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar
menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada
orang lain tanpa bukti yang kuat.
5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang
lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas
amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya
disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik.
Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan
besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di
kemudian hari.
~* Tips Cara Menghilangkan Penyakit Hati *~
Berbagai jenis-jenis atau macam-macam penyakit hati telah
dijelaskan pada tulisan / artikel di atas seperti iri hati, dengki, hasud, su
udzon, khianat, dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit ini apabila tidak
ditangani dan ditanggulangi dengan baik bisa berakibat buruk pada diri kita.
Seperti halnya sakit pada organ tubuh / fisik kita, penyakit hati yang berupa
sifat perilaku buruk bisa diobati / disembuhkan dengan obat hati.
Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit
hati kita :
1. Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras.
Berbicaralah yang tidak penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong
besar, omdo / omong doang, pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain
sebagainya. Banyak bicara dalam kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk
mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan teman, tetangga, keluarga,
dan lain sebagainya.
2. Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena
itu kita sebaiknya selalu menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit
hati. Beberapa contoh nafsu yang harus kita tundukkan antara lain seperti nafsu
akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan, nafsu marah, nafsu
mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih emosi dan
nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun puasa
wajib ramadhan.
3. Selalu Mengingat Allah SWT
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT
yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud,
sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji
atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati.
Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT
jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan
maksiat.
4. Bergaul Dengan Orang Saleh / Soleh
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit
hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan
semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat
perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal
apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri
dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.
Antara petua – petua
yang diajarkan oleh Rasulullah untuk dijadikan penawar sakit hati adalah :
1. Muhasabah Diri
Sebelum kita menyalahkan orang lain, seharusnyalah kita
melihat diri kita sendiri. Mungkin kita sakit hati oleh kata-kata saudara kita,
padahal dia tak bermaksud menyakiti. Cuba bertanya pada diri sendiri, mengapa
saudara kita bersikap demikian. Jangan-jangan
kita sendiri yang telah membuat kesalahan kepadanya.
2. Menjauhkan Diri dari Sifat Iri Hati Dan Dengki
Iri hati dan dengki adalah beberapa ruang yang menjadi pintu bagi syaitan untuk
memasuki hati manusia. Angan – angan yang berlebihan, dapat membuat seseorang
buta dan tuli. Bila tidak dilandaskan iman, seorang yang berangan-angan
cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang dicitanya. Demikian
sifat iri hati dan dengki. Sifat ini berasal dari kecintaan terhadap hal-hal
yang bersifat material, kehormatan, dan pujian. Manusia tidak akan tenang bila
dalam hatinya ada sifat ini. Manusia juga tak akan pernah berasa bersyukur,
kerana selalu merasa kurang. Dia selalu memandang ke atas, dan seolah tidak rela
melihat orang lain memiliki kelebihan melebihi dirinya. Maka hapuskanlah
terlebih dahulu sikap cintai dunia, sehingga dengki menghilang
Rasulullah bersabda,
“Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang. Iaitu orang
yang diberi harta oleh Allah, kemudian membelanjakannya di jalan yang benar.
Dan orang yang diberi hikmah oleh Allah, kemudian memutuskan persoalan
dengannya dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
3. Menjauhkan Diri dari Sifat Amarah dan Keras Hati.
Bila marah telah timbul dalam hati manusia, kadangkala
manusia bertindak tanpa pertimbangan akal. Jika akal sudah lemah, tinggallah
hawa nafsu. Dan syaitan pun leluasa melancarkan serangannya, lalu mempermainkan
diri manusia.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin menyebutkan bahawa Iblis
pernah berkata, “Jika manusia keras hati, maka kami akan membaliknya sebagai
anak kecil yang membalik bola.”
4. Memupuk Sifat Pemaaf.
“Jadilah engkau pemaaf, dan suruhlah orang mengerjakan yang
ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” Surah Al-A’raf : 199. Allah
sang Khaliq, Maha Pemaaf terhadap hambaNya. Tak kira sebesar gunung atau
sedalam lautan kesalahan seorang hamba, jika dia bertaubat dengan sungguh-sungguh,
maka Allah akan membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Kita sebagai manusia
yang lemah, tidak sepatutnya berlaku sombong, dengan tidak mahu memaafkan
kesalahan orang lain, sebelum dia meminta maaf. Insya Allah, dengan begitu,
hati akan lebih terasa lapang.
Rasulullah bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah di mana engkau berada,
tindaklanjutilah kesalahan dengan kebaikan, nescaya kebaikan tersebut menghapus
kesalahan tersebut, dan bergaulah dengan manusia lain dengan akhlak yang baik.”
(HR. Hakim dan At-Tirmidzi).
5. Husnuzon (Berprasangka Baik).
Allah berfirman:
“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka.
Sesungguhnya sebahagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kalian
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebahagian kalian mengejek
sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (QS.
Al-Hujurat : 12).
Adakalanya seorang muslim berburuk sangka terhadap seorang
muslim lainnya sehingga dia memperkecilkan orang lain. Dia mengatakan macam-macam
tentang orang lain, dan mengatakan dirinya lebih baik. Tentu, perkara ini yang tidak benar. Setiap muslim harus
mengawasi diri terhadap titik-titik yang
cenderung untuk memancing tuduhan, agar
orang lain tidak berburuk sangka kepadanya.
6. Ikhlaskan Diri.
Ikhlas adalah kata yang ringan untuk diucapkan, tetapi cukup
berat untuk dilakukan. Orang yang ikhlas dapat meniatkan segala tindakannya
kepada Allah. Dia tidak memiliki jiwa yang bersifat duniawi. Apabila Allah
mengujinya dengan kenikmatan, maka dia bersyukur. Bila Allah mengujinya dengan kesusahannya
pun, dia bersabar. Dia selalu percaya bahawa Allah akan sentiasa memberikan
yang terbaik kepada hambaNya. Orang yang ikhlas akan lebih mudah menangani
hatinyanya untuk selalu menyerahkan segalanya hanya kepada Allah. Hanya
kepadaNyalah dia mengantungkan harapan. Memaafkan adalah bentuk rasa cinta yang tertinggi dan
yang terindah, Sebagai balasannya kita akan menerima kedamaian dan kebahagiaan
yang tak terhingga. Kadangkala, sulit membiarkan cinta membimbing kita pada
saat hati kita disakiti oleh orang lain. Tetapi, biarpun luka hati itu kecil
atau besar kita tidak akan boleh benar-benar bahagia sebelum memberi maaf.
Semoga anda selalu terhindar dari penyakit hati, serta
masalah yang disebabkan olehnya.
0 comments:
Post a Comment