RAJIN SHOLAT
TAHAJUD DAN RASAKAN MANFAATNYA
ZolidZone - Sholat dasarnya adalah kosa kata dalam
Bahasa Arab, diawali dengan hurufﺹ
(shod atau shad). Tidak ada padanan kata atau huruf yang sepadan antara
huruf arab dan huruf latin. Oleh karena itu, penulisan “sholat tahajud” bisa
dianggap benar bisa juga dianggap salah. Begitu juga dengan penulisan “shalat
tahajud”, menggunakan huruf “a”, bukan “o”. Keduanya sama saja kedudukannya,
bisa dianggap benar dan bisa dianggap kurang tepat. Karena huruf shod ﺹ dalam
Bahasa Arab tetaplah ﺹ, tidak bisa dipadankan dengan huruf latin.
Sholat tahajud memiliki manfaat yang
sangat besar jika dikerjakan secara rutin setiap malam. Karena manfaat ini
pula, mengapa sehingga sholat tahajud sangat dianjurkan bagi umat muslim.
Banyak dalil-dalil, baik itu Al-Qur'an maupun hadis yang memberikan penjelasan
tentang kandungan manfaat yang dimiliki oleh sholat sepertiga malam ini.
Beberapa diantaranya seperti, penghapus dosa, pembuka rejeki, pengabul doa, dan
masih banyak lagi. Tentunya, semua itu hanya dapat diraih jika kita rajin untuk
bertahajud. Mungkin, ini pula yang menjadi sebab, Rasulullah di sepanjang
hidupnya tidak pernah meninggalkan sholat tahajud. Bahkan, dalam sebuah riwayat
dikatakan bahwa, sebelum sholat lima waktu diwajibkan kepada Rasulullah,
perintah melaksanakan sholat tahajudlah yang pertama kali diterima oleh beliau
dari Allah SWT.
Waktu paling mustajab untuk melaukan
shalat tahajud sendiri adalah 1/3 malam. Dimana para malaikat turun ke bumi dan
Allah mengabulkan setiap doa hamba-Nya. Anda tak hanya mendapat imbalan pahala
dari Allah, namun juga serentetan manfaat bagi kesehatan tubuh dan jiwa. Banyak
orang mengatakan bahwa sholat tahajud diyakini memberi ketenangan dan kedamaian
jiwa. Seseorang yang terbiasa bangun untuk sholat di tengah malam pastinya
mampu mengontrol emosi.
Setiap Muslim seharusnya memiliki
keinginan kuat untuk melaksanakan shalat Tahajud setiap malam hingga menjadi
terbiasa. Orang-orang saleh zaman dahulu tekun menjalankannya, baik pada musin
panas maupun dingin. Mereka memandang seolah-olah shalat Tahajud itu adalah sesuatu
yang wajib (HR Tirmidzi).
Jika terlewatkan sekali saja, mereka
menganggap itu sebagai musibah yang besar. Pastinya, selain sebagai ‘mesin
keimanan’, Tahajud memberikan banyak manfaat besar dalam kehidupan mereka yang
istiqamah menjalankannya.
Di antaranya, pertama, untuk menjaga
kesehatan. Tidak diragukan lagi, shalat Tahajud menjadi terapi pengobatan
terbaik dari berbagai macam penyakit. Karena itu, orang-orang yang membiasakan
diri untuk Tahajud akan memiliki daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang
penyakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Lakukanlah
shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang saleh sebelum kalian, sarana
mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus
kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit dari tubuh." (HR Tirmidzi).
Kedua, menjaga ketampanan atau kecantikan.
Setap manusia pasti mendambakan ketampanan atau kecantikan dalam dirinya.
Melalui terapi shalat Tahajud, seseorang dapat meraih apa yang didambakannya
tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Yaitu, jaminan ketampanan atau
kecantikan yang dihasilkan dari shalat Tahajud tidak terbatas pada tampilan
lahir, juga dapat menghasilkan ketampanan atau kecantikan batin.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa
yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau
cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, shalat Tahajud juga diyakini dapat
meningkatkan produktivitas kerja yang berbasis spiritualitas. Karena itu, salah
satu program untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal secara
intelektual, emosional, dan spiritual adalah membiasakan shalat Tahajud pada
setiap malamnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Setan
membuat ikatan pada tengkuk salah seorang di antara kalian ketika tidur dengan
tiga ikatan dan setiap kali memasang ikatan dia berkata: ‘Malam masih panjang,
maka tidurlah.’ Jika orang tadi bangun lalu berzikir kepada Allah SWT, terlepas
satu ikatan. Jika dia berwudhu, terlepas satu ikatan yang lainnya. Dan jika dia
melaksanakan shalat, terlepas semua ikatannya. Pada akhirnya, dia akan menjadi
segar (produktif) dengan jiwa yang bersih. Jika tidak, dia akan bangun dengan
jiwa yang kotor yang diliputi rasa malas.” (HR Bukhari).
Keempat, mempercepat tercapainya cita-cita
dan rasa aman. Selain dengan usaha (ikhtiar) secara maksimal guna menggapai
cita-cita dan rasa aman, seseorang hendaknya membiasakan diri untuk shalat
Tahajud karena doa yang mengiringi Tahajud akan dikabulkan oleh Yang Maha
Mengabulkan.
Rasulullah SAW bersabda, “Ketahuilah
sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun
pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu dan
melakukan shalat. Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Apa yang mendorong
hamba-Ku melakukan ini?' Mereka menjawab, 'Wahai Rabb kami, ia melakukan ini
karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu.'” Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku
telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan (cita-citakan) dan memberikan
rasa aman dari apa yang ia takutkan.” (HR Ahmad).
0 comments:
Post a Comment