MANFAAT MELAKSANAKAN
PUASA DI BULAN RAMADHAN
Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa
ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan
efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata,
profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka
sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi
kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan
beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu
seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat
muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua
umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan
penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat
keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala
berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.
Manfaat puasa Ramadhan untuk kesehatan begitu luar biasa.
Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang istimewa yang hanya datang setahun sekali
yaitu di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Selain menjadi moment yang ditunggu-tunggu,
puasa pada bulan Ramadhan juga mendatangkan banyak hikmah dan bermanfaat untuk
kesehatan.
1. Baik Bagi Kesehatan Jantung & Pembuluh Darah
Sakit jantung tidak dipungkiri lagi merupakan salah satu
penyakit yang paling ditakuti oleh kebanyakan orang didunia, apalagi di
Indonesia dengan jumlah perokok terus makin meningkat tiap tahunnya penyakit
jantung adalah ancaman nyata. Untungnya,
berpuasa memiliki dampak yang sangat baik bagi jantung, ketika berpuasa,
tubuh kita ternyata melakukan peningkatan HDL dan penurunan LDL yang menurut
penelitian “chronobiological” ternyata hal tersebut merupakan hal yang sehat bagi
jantung dan pembuluh darah.
2. Psikologi Yang Tenang Cegah Penyakit Kronis
Selain menahan lapar dan haus, puasa juga mengharuskan kita
menahan amarah. Hal ini membuat keadaan psikologis seseorang menjadi lebih
tenang dan secara ilmiah akan menurunkan kadar adrenalin dalam tubuh. Minimnya
adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh seperti: mencegah pembentukan
kolesterol dan kontraksi empedu yang lebih baik dimana hal ini dapat mengurangi
resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner,
stroke dan lainnya.
3. Pola Pikir yang Lebih Tajam & Kreatif
Puasa membuat pikiran menjadi lebih tenang dan juga melambat,
uniknya menurut penelitian ternyata pikiran yang melambat ini membuatnya justru
bekerja lebih tajam. Selain itu ditinjau dari segi insting, masalah rasa lapar
adalah masalah kelanjutan hidup sehingga wajar jika rasa lapar memaksa kita
untuk berpikiran lebih tajam dan kreatif.
Hal ini juga dibuktikan dengan suatu kasus pada sekelompok
mahasiswa di University of Chicago yang diminta berpuasa selama tujuh hari.
Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres
mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “REMARKABLE.”
4. Performa Seksual Meningkat Pesat
Sebuah penelitian yang membahas tentang hubungan puasa dengan
kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH)
membuktikan, bahwa puasa memang benar menurunkan nafsu seksual dan menurunkan
hormon testoteron. Namun ini bersifat sementara, Bahkan setelah beberapa hari
siklus puasa dijalankan justru produksi hormon testosteron dan performa seksual
justru meningkat pesat.
5. Mengurangi Kegemukan
secara ilmiah berpuasa juga berdampak pada penurunan berat
badan. Dengan berpuasa usus-usus dalam tubuh akan lebih bersih dari sisa-sisa
endapan makanan, Endapan makanan inilah yang bila kelebihan akan menjadi lemak
diperut. Selain itu berpuasa juga memperbaiki sistem pencernaan kita, sehingga
sirkulasi makanan dan buang air menjadi lebih lancar.
6. Pencegah & Penyembuh Penyakit Mental
Otak kita didalamnya memiliki fungsi pembersih dan penyehat
otak dengan bantuan sel yang disebut dengan “neuroglial cells”. Saat berpuasa,
sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial
ini, dimana hal ini akan berdampak pula pada mental seseorang. bahkan, seorang
ilmuwan di bidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa: “Beberapa hari
berpuasa akan memberikan dampak pada kesehatan fisik dan lebih lanjut untuk
mendapatkan kesehatan mental, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21
hari.
7. Kekebalan Tubuh Yang Meningkat
Bukannya lemas sehingga menjadi gampang sakit, ternyata puasa
justru meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini didukung oleh penelitian yang
bahkan sudah umum, yaitu mengenai: Ketika seorang berpuasa maka akan terjadi
peningkatan Limfosit sampai dengan 10 kali lipat dalam tubuhnya, hal ini
memberikan pengaruh yang besar terhadap sistem imunitas tubuh, sehingga puasa
justru menghindarkan kita dari berbagai virus dari lingkungan luar/makanan yang
tidak baik.
8. Sehat Bagi Ginjal
Ginjal merupakan penyaring zat berbahaya apapun yang kita
makan dan minum dan berpuasa membuat ginjal semakin sehat, mengapa? Karena
fungsi ginjal akan maksimal bila kekuatan osmosis urin mencapai 1000 sampai
12.000 ml osmosis/kg air, dan satu-satunya cara adalah dengan mengurangi asupan
air yaitu ketika berpuasa.
9. Pencegah Diabetes & kelebihan Nutrisi Lainnya
Obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang
diakibatkan kelebihan nutrisi lainnya adalah akibat dari tubuh mengalami
kelebihan kadar gula darah dan kolesterol. Dengan berpuasa konsumsi gula dan
makanan berlemak dapat lebih terkontrol dan dikurangi yang akan berdampak baik
bagi kembalinya keseimbangan kadar gula dan kolesterol tersebut.
10. Penawar Sakit Sendi/Encok
Berpuasa dengan teratur akan meningkatkan sel penetral alami
dalam tubuh kita yang akan membuat sakit encok lambat laun menuju kesembuhan.
Sebuah penelitian menemukan adanya korelasi antara meningkatnya kemampuan sel
penetral (pembasmi bakteri) dengan membaiknya radang sendi — penyebab encok.
Manfaat lainnya adalah:
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk
dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan
terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan
berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi
glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan
protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan
tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial
lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada
starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar,
sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan,
fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam
penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak
meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah
manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah
merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan
orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak
berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan
hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya
harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah
penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau
komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu
menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika
Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan
kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi
butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari
Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa
komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan
Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler
ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan
panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin
(EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio
arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total,
low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density
lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah
Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang
ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan
kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis
S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran
of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa
tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas
rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein
(VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa
Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan
yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL
dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan
pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi
atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada
fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium
dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi
gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi
penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan
harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan
peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang
besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat
perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa
Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan
protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi
saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi
peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh
terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam
asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh
terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk
memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat
mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya
untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam
hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang
lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal
serta meningkatkan kekuatan osmosis urin.
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif
meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis
urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan
tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan
air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1
dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit
jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka
panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat
puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam
tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan
dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan
salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan
laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon
testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata
hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan
sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh
kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau
rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh
puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid
arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan
progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat
korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral
dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan
penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang
kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon
tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon
testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu
jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah
puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi
sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan
sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan
penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan
komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan
psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah
bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali
dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan
puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik
keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah
secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini
akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin
- Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah
menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat
sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan
bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu
tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini
bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar
teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara
ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum
muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam
kesehatan manusia.
Dengan menahan lapar dan haus di bulan ramadhan, maka Anda
akan mendapatkan beribu-ribu manfaat yang luar biasa, serta Anda juga tentu
akan memperoleh banyak pahala di kemudian hari. Namun, perlu Anda tau juga
bahwa puasa ramadhan ini justru akan memberikanmu segudang manfaat bagi
kesehatan yang sangat beragam dan belum diketahui sebelumnya.
Sisi negatifnya, jika puasa tidak dijalankan dengan sehat dan
benar malah akan menimbukan bahaya tersendiri bagi kesehatan pula. Terutama
pada makanan yang Anda konsumsi ketika sahur dan berbuka yang tak Anda
waspadai.
0 comments:
Post a Comment